Digitalisasi dalam sektor pertanian telah membawa perubahan besar dalam kehidupan petani. Dengan adanya alat dan platform digital, petani kini memiliki akses yang lebih baik ke pasar, meningkatkan efisiensi teknis, serta memperkuat hubungan dalam komunitas. Dampak ini tidak hanya mengarah pada peningkatan pendapatan, tetapi juga memperkuat ketahanan terhadap guncangan eksternal dan meningkatkan keberlanjutan praktik pertanian. Berikut adalah ulasan mengenai dampak digitalisasi pertanian terhadap penghidupan petani.
Literasi Digital dan Ketahanan Penghidupan
Pentingnya literasi digital tidak dapat dipandang sebelah mata. Penelitian yang dilakukan oleh Ma et al. (2024) menunjukkan bahwa literasi digital secara signifikan meningkatkan ketahanan penghidupan petani ternak, terutama di daerah minoritas etnis dan di kelompok berpenghasilan moderat. Literasi digital memungkinkan petani untuk mengakses saluran pembelajaran yang lebih baik dan memperluas jenis pendapatan mereka. Keterampilan digital ini menjadi kunci dalam beradaptasi terhadap guncangan eksternal, memperkuat daya tahan ekonomi petani terhadap krisis.
E-Commerce dan Pertumbuhan Pendapatan Petani
Dalam era digital, adopsi e-commerce di pedesaan telah memberikan dampak yang sangat positif terhadap pendapatan petani. Zhang et al. (2024) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa penggunaan e-commerce secara langsung berhubungan dengan peningkatan pendapatan, dengan petani kecil merasakan elastisitas pendapatan yang lebih tinggi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada hubungan non-linier antara tingkat partisipasi dalam e-commerce dengan keuntungan pendapatan, yang menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan yang optimal diperlukan untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Keterampilan Digital dan Pengurangan Kemiskinan
Keterampilan digital yang lebih baik terbukti mengurangi kerentanannya terhadap kemiskinan, terutama di kalangan kelompok petani berpenghasilan rendah. Qi et al. (2024) menyoroti bahwa keterampilan digital sosial sangat efektif dalam memperkuat modal sosial yang selanjutnya mengurangi risiko kemiskinan. Dengan mengembangkan keterampilan digital, petani dapat mengakses informasi yang relevan, memperluas jaringan sosial mereka, dan meningkatkan daya saing mereka dalam pasar global.
Aplikasi Berbasis Cloud dan Praktik Pertanian
Aplikasi berbasis cloud telah merevolusi komunikasi petani dan pengambilan keputusan mereka. Pila (2025) menjelaskan bahwa aplikasi jaringan sosial berbasis cloud memungkinkan petani untuk berbagi pengetahuan secara real-time, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat pengembangan komunitas. Aplikasi ini juga memungkinkan pengoptimalkan sumber daya dengan lebih efisien, mengatasi tantangan tradisional dalam sektor pertanian dan mengurangi ketergantungan pada metode konvensional yang kurang efektif.
Layanan Agro-Teknologi Digital
Layanan agro-teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam efisiensi teknis dan pendapatan petani kecil. Xie et al. (2024) melaporkan bahwa petani yang mengadopsi teknologi digital dalam praktik pertanian mereka mengalami peningkatan pendapatan sebesar 15,6%. Selain itu, teknologi ini membantu mencegah penurunan efisiensi teknis, menjadikannya alat yang sangat penting dalam praktik pertanian modern yang berkelanjutan.
Tantangan Digitalisasi Pertanian
Meskipun manfaat digitalisasi pertanian sangat besar, ada tantangan yang harus diatasi, seperti kesenjangan digital dan isolasi psikologis di kalangan petani. Petani di daerah terpencil atau dengan akses terbatas ke teknologi mungkin tidak dapat menikmati manfaat penuh dari digitalisasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan akses yang adil dan pembangunan berkelanjutan dalam sektor pertanian.
Kesimpulan
Digitalisasi pertanian membawa perubahan signifikan yang dapat meningkatkan penghidupan petani. Dari literasi digital yang meningkatkan ketahanan penghidupan hingga e-commerce yang mempercepat pertumbuhan pendapatan, dampak positifnya sangat terasa. Namun, untuk mencapai manfaat yang lebih besar, penting untuk mengatasi tantangan seperti kesenjangan digital dan memastikan akses yang adil bagi semua petani. Teknologi agro-digital tidak hanya meningkatkan efisiensi teknis tetapi juga memperkuat keberlanjutan sektor pertanian yang semakin berkembang.
Referensi
- Ma, X., Cheng, L., Li, Y., & Zhao, M. (2024). Digital Literacy and the Livelihood Resilience of Livestock Farmers: Empirical Evidence from the Old Revolutionary Base Areas in Northwest China. Agriculture, 14(11), 1941. https://doi.org/10.3390/agriculture14111941
- Pila, L. D. (2025). Transforming Agriculture through Cloud-Based Social Networking Applications. International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology, 11(1), 264–273. https://doi.org/10.32628/cseit25111225
- Qi, J., Li, H., Li, W., Jin, J., & Ye, F. (2024). The Influence of Digital Skills on Farm Households’ Vulnerability to Relative Poverty: Implications for the Sustainability of Farmers’ Livelihoods. Sustainability, 16(19), 8420. https://doi.org/10.3390/su16198420
- Xie, C.-X., Gao, Y., Yu, Z., & Zhao, Z. (2024). Impact of Digital Agro-Technology Services on Technical Efficiency and Income of Small-Scale Farmers: Empirical Study from Mango Production in China. Agriculture, 14(12), 2143. https://doi.org/10.3390/agriculture14122143
- Zhang, M., Dong, J., & Zhang, Y. (2024). The Impact of Rural E Commerce Development on Farmers’Income: A Multi Dimensional Empirical Study. Research on World Agricultural Economy, 387–402. https://doi.org/10.36956/rwae.v5i4.1273
Tidak ada komentar
Posting Komentar