Tantangan dan Peluang dalam Sistem Agribisnis Jagung

Sistem agribisnis jagung merupakan salah satu sektor penting dalam pertanian global, terutama dalam menghubungkan petani kecil dengan industri pakan ternak. Menurut Coronado (2023), budidaya jagung biasanya dikelola oleh petani kecil yang merupakan bagian dari suatu komunitas. 

Namun, sebagian besar pasar jagung justru ditujukan untuk industri pakan ternak (Leknoi et al., 2023; Leknoi & Likitlersuang, 2020). Kondisi ini menciptakan sistem agribisnis yang menghubungkan pertanian keluarga dengan produsen pakan ternak korporat. 

Sistem ini sangat dipengaruhi oleh petani kecil yang menanam jagung terutama untuk pasar pakan ternak. Keterkaitan antara pertanian keluarga dan produsen pakan ternak korporat ini difasilitasi oleh berbagai faktor sosio-ekonomi dan manajemen yang meningkatkan produktivitas dan akses pasar.

Petani kecil memegang peran sentral dalam produksi jagung yang berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan (Malesu et al., 2024; Mncube et al., 2023). Meskipun peran mereka sangat penting, petani kecil sering menghadapi tantangan berat seperti akses terbatas terhadap pembiayaan, input pertanian yang tidak memadai, dan fluktuasi harga yang menghambat produktivitas mereka (Malesu et al., 2024). 

Tantangan ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan petani tetapi juga stabilitas pasokan jagung untuk industri pakan ternak. Mayoritas jagung yang diproduksi oleh petani kecil ditujukan untuk industri pakan ternak, menciptakan hubungan langsung antara petani dan entitas korporat (Malesu et al., 2024; Wahid et al., 2024). 

Hubungan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian tetapi juga memengaruhi dinamika pasar. Modal sosial memainkan peran krusial dalam sistem agribisnis ini, memfasilitasi interaksi antara petani dan pelaku pasar, sehingga mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan akses terhadap sumber daya (Wahid et al., 2024).

Beberapa faktor seperti ukuran rumah tangga, luas lahan, dan aplikasi herbisida yang tepat waktu secara signifikan memengaruhi hasil panen jagung (Mncube et al., 2023). Integrasi antara praktik tradisional dan teknik pertanian modern juga dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan dalam budidaya jagung (Aragón-Martínez et al., 2023). 

Namun, meskipun petani kecil merupakan bagian integral dari sistem agribisnis jagung, ketergantungan mereka pada pasar pakan ternak dapat membatasi peluang diversifikasi. Hal ini berpotensi membuat mereka rentan terhadap volatilitas pasar dan risiko ekonomi. 

Ketergantungan pada pasar pakan ternak memang memberikan stabilitas bagi petani kecil, tetapi juga membawa risiko. Fluktuasi harga jagung di pasar global dapat langsung memengaruhi pendapatan petani. Selain itu, kurangnya diversifikasi tanaman dapat membuat petani kecil lebih rentan terhadap perubahan iklim dan serangan hama.

Namun, di balik tantangan tersebut, ada peluang besar untuk meningkatkan ketahanan petani kecil melalui peningkatan akses terhadap teknologi, pelatihan, dan pembiayaan. Dengan dukungan yang tepat, petani kecil dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko yang mereka hadapi. 

Sistem agribisnis jagung merupakan contoh nyata bagaimana pertanian keluarga dapat terhubung dengan industri besar seperti pakan ternak. Petani kecil memainkan peran sentral dalam sistem ini, meskipun mereka menghadapi berbagai tantangan. 

Dengan memahami dinamika pasar dan faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas, ada peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil dan keberlanjutan sistem agribisnis jagung secara keseluruhan. Dukungan dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan bahwa petani kecil dapat terus berkontribusi pada ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi.

Sistem agribisnis jagung tidak hanya menjadi tulang punggung industri pakan ternak tetapi juga menjadi sarana untuk memberdayakan petani kecil dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Melalui kolaborasi dan inovasi, sistem ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak yang terlibat.

Referensi

  • Aragón-Martínez, M. del C., Serrato-Díaz, A., Rocha-Munive, M. G., Ramírez-Corona, F., Vargas-Mendoza, C. F., & Rendón-Aguilar, B. (2023). Traditional Management of Maize in the Sierra Sur, Oaxaca, Maintains Moderate Levels of Genetic Diversity and Low Population Differentiation Among Landraces. Economic Botany. https://doi.org/10.1007/s12231-023-09580-z
  • Coronado Y (2023). Agriculture systems dataset in rural communities of Hidalgo state, Mexico. Data in Brief 47: 108918. doi: 10.1016/j.dib.2023.108918
  • Leknoi U, & Likitlersuang S (2020). Good practice and lesson learned in promoting vetiver as solution for slope stabilisation and erosion control in Thailand. Land Use Policy 99: 105008. doi: 10.1016/j.landusepol.2020.105008 
  • Leknoi U, Rosset P, Likitlersuang S (2023). Multi-criteria social sustainability assessment of highland maize monoculture in Northern Thailand using the SAFA tool. Resources, Environment and Sustainability 13: 100115. doi: 10.1016/j.resenv.2023.100115
  • Malesu, L., Syrovátka, P., & Wittmann, V. (2024). Smallholder maize farming in Zambia: A systematic review of challenges and opportunities. African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development, 24(12), 25160–25178. https://doi.org/10.18697/ajfand.137.24740
  • Malesu, L., Syrovátka, P., & Wittmann, V. (2024). Smallholder maize farming in Zambia: A systematic review of challenges and opportunities. African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development, 24(12), 25160–25178. https://doi.org/10.18697/ajfand.137.24740
  • Mncube, T. L., Phiri, E. E., Mothapo, P. N., Rugare, J. T., Pieterse, P. J., & Mloza-Banda, H. R. (2023). Characterising Productivity Factors Affecting Maize (Zea mays) Production in a Smallholder Crop-Livestock System. Agricultural Research. https://doi.org/10.1007/s40003-023-00674-7
  • Wahid, W., Salman, D., & Demmallino, E. B. (2024). Bonding, bridging, and linking social capital combinations in maize agribusiness system. Journal of Infrastructure, Policy and Development. https://doi.org/10.24294/jipd.v8i2.2817